operations |
comment | "parent_author":"",<br>"parent_permlink":"indonesia",<br>"author":"masriadi",<br>"permlink":"atjeh-sinbun-1",<br>"title":"Atjeh Sinbun [1 ",<br>"body":"#### Kedatangan Jepang ke Indonesia,<br> termasuk Aceh,<br> awalnya disambut positif oleh sejumlah elemen di bumi Sultan Iskandar Muda itu. Jepang,<br> diharapkan sebagai pembawa perubahan paska Belanda hengkang dari nusantara . \n***\n![kORAN.jpg (https:\/\/res.cloudinary.com\/hpiynhbhq\/image\/upload\/v1516429570\/qbmxf1rlbcs6okzevcvj.jpg)\n\n#### Namun,<br> seiring waktu,<br> Jepang semakin memperketat pengawasan terhadap sistem pemerintahan,<br> pers,<br> dan bisnis di Aceh. Salah satu misi Jepang yaitu mampu bertarung dan menang dalam perang Asia Timur Raya melawan sekutu. \n\n#### Untuk itu pula,<br> Jepang menyiapkan sistem informasi dan propaganda terhadap rakyat Indonesia termasuk Aceh. Bahkan,<br> Jepang mendirikan Jawatan Penerangan Jepang (atjeh syu hodoka). \n\n#### Jawatan ini berfungsi untuk mengelola media massa kala itu. Setidaknya terdapat Kantor Berita Domei,<br> dan surat kabar Atjeh Sinbun berada di bawah jawatan ini. Fungsi lainnya yaitu sejenis juru penerangan Jepang untuk menentramkan protes dari masyarakat. \n\n#### Sebagian besar pekerja di jawatan penerangan ini direkrut dari kaum intelektual Aceh kala itu. Hal inilah membuat pekerja Atjeh Sinbun aktif menjadi ujung tombak untuk semangat kemerdekaan Indonesia dari Kuta Raja (kini disebut Banda Aceh).\n\n#### Masa Awal Pendirian Atjeh Sinbun \n#### Niat awal berdirinya Atjeh Sinbun dilatarbelakangi keinginan Jepang untuk mempengaruhi opini publik di Aceh. Pemerintah Jepang sadar,<br> perang Asia Timur Raya diprediksi akan memakan waktu relatif lama. Untuk itu,<br> diperlukan dukungan dari masyarakat Aceh agar eksistensi kekuasaan Jepang bertahan di bumi Serambi Mekah itu. \n***\n![aTJEH sINBUN.jpg (https:\/\/res.cloudinary.com\/hpiynhbhq\/image\/upload\/v1516429612\/h2e4dqnmbzmkmuyng1jy.jpg)\n\n#### Atas dasar itulah,<br> Jawatan Penerangan Jepang berinisiatif mendirikan sebuah surat kabar yang kemudian diberi nama Atjeh Sinbun. Media ini didirikan sekitar tahun 1942,<br> tidak ada yang tahu tanggal pasti media tersebut. Dalam sejumlah kliping Atjeh Sinbun di Pusat Dokumentasi Informasi Aceh (PDIA) Banda Aceh dan Perpustakaan Ali Hasjmy tidak menyebutkan kapan edisi perdana koran tersebut beredar di kalangan pembaca. \n\n#### Jawatan Penerangan Jepang memerintahkan S Masubuti,<br> seorang perwira membentuk tim redaksi surat kabar Atjeh Sinbun. Masubuti pula menjadi kepala penjabat,<br> jika diselaraskan dengan manajemen redaksi modern saat ini,<br> jabatan Masubuti setara dengan jabatan penanggung jawab atau pemimpin umum,<br> sebuah media massa. \n\n#### Mendapat amanah itu,<br> Masubuti mulai mencari karyawan yang akan mengisi jajaran redaksi Atjeh Sinbun. Untuk tahap awal,<br> dia merekrut A Wahid Er. Pria asal Medan,<br> Sumatera Utara ini dikenal sebagai penulis dan sastrawan handal era itu. Sejumlah novel dan cerita pendeknya telah dikenal pembaca. Sastrawan ini dikenal dengan novelnya.\n\n### REFERENSI \nAdnan NS dkk,<br> 2009. Pers Aceh dalam Lintas Sejarah. BRR Aceh-Nias,<br> LKSPM dan Gema Marhamah,<br> Banda Aceh,<br> hal 53\n\n***\n![MASRIADI.gif (https:\/\/res.cloudinary.com\/hpiynhbhq\/image\/upload\/v1516429595\/hro9jiwa5fnhb3m1kjtt.gif)\n",<br>"json_metadata":" \"community\":\"busy\",<br>\"app\":\"busy\/2.2.0\",<br>\"format\":\"markdown\",<br>\"tags\":[\"indonesia\",<br>\"busy\",<br>\"news\",<br>\"history\",<br>\"steemit\" ,<br>\"image\":[\"https:\/\/res.cloudinary.com\/hpiynhbhq\/image\/upload\/v1516429570\/qbmxf1rlbcs6okzevcvj.jpg\",<br>\"https:\/\/res.cloudinary.com\/hpiynhbhq\/image\/upload\/v1516429612\/h2e4dqnmbzmkmuyng1jy.jpg\",<br>\"https:\/\/res.cloudinary.com\/hpiynhbhq\/image\/upload\/v1516429595\/hro9jiwa5fnhb3m1kjtt.gif\" " | vote | "voter":"masriadi", "author":"masriadi", "permlink":"atjeh-sinbun-1", "weight":10000 |
|