operations |
comment | "parent_author":"",<br>"parent_permlink":"life",<br>"author":"ayuramona",<br>"permlink":"memetik-pelajaran-hidup-dari-sebuah-pepatah-0d2b68f6157a8",<br>"title":"Memetik Pelajaran Hidup Dari Sebuah Pepatah",<br>"body":"<center>https:\/\/img.esteem.ws\/qo7p0j64gd.jpg<\/center>\n[Source (https:\/\/cdn.pixabay.com\/photo\/2017\/04\/19\/20\/10\/morning-2243465_1280.jpg)\n\n![g6i7ldrd1q.png (https:\/\/img.esteem.ws\/g6i7ldrd1q.png)\n\n<div class = \"text-justify\">\n\nSelamat malam sahabat eSteemian dimana pun anda berada,<br> semoga kita selalu di berikan kesehatan dan kemudahan oleh Tuhan yang maha Esa. Malam hari ini saya teringat dengan sebuah pepatah lama,<br> dengan bunyi: ***\"Tajak beulaku linggang,<br> tapinggang beulaku ija\"***. Bila diterjemahkan,<br> pepatah Aceh tersebut bermakna ***\"Berjalanlah menurut lenggang,<br> kenakanlah menurut kain\".***\n\nSekilas kalimat tersebut memang terlihat sederhana,<br> namun bila kita lebih dalam lagi memaknai kalimat tersebut maka akan kita temui makna yang sungguh mendalam.\n\n<center>https:\/\/img.esteem.ws\/d1khwgshc8.jpg<\/center>\n[Source (https:\/\/pixabay.com\/id\/jalan-kereta-api-tampak-jalur-2439189\/)\n\nYa,<br> dalam kehidupan ini kita dianjurkan untuk hidup lebih sederhana dan tidak serakah terhadap sesama. Berjalan lah menurut lenggang adalah bagaimana kita dituntut untuk mengerjakan apapun itu,<br> dengan sesungguh-sungguh pekerjaan. Ini bermakna sangat luas dan tentu dalam kondisi yang lebih spesifik mengarah kepada status seseorang.\n\nAdapun jika seseorang dengan status sebagai pegawai negeri sipis (PNS). Bagaimana kalimat diatas bermakna,<br> lakukanlah pekerjaan kamu dengan sebaik-baik dan sejujur-jujurnya pekerjaan. Disiplin waktu kerja,<br> adalah prioritas utama bagi seorang PNS. Ini pun yang kemudian sering menjadi masalah bagi anda dengan status tersebut. Adapun bila anda melakukan kecurangan,<br> maka *lenggang (senggang)* yang bermakna disini sudah tidak lagi anda indahkan. Pun demikian dengan status anda lainnya.\n\nKemudian lanjutan dari pepatah tersebut juga sangat bermakna mendalam. Bagaimana,<br> supaya kita terus menerus bersyukur dan berlapang dada dengan berbagai peristiwa dan cita-cita yang barangkali hendak belum diterima. Adalah *\"kenakanlah menurut kain\"* yang bermakna sebagai bentuk anjuran untuk bersyukur dengan apa yang kita punya.\n\nTidak perlu bersedih bila kita belum mempunyai kendaraan,<br> pakaian dan fasilitas mewah lainnya. Gunakanlah sesuatu apapun yang ada dan menjadi milik kita sendiri.\n\n![g6i7ldrd1q.png (https:\/\/img.esteem.ws\/g6i7ldrd1q.png)\n\n<center>https:\/\/img.esteem.ws\/tjpspi991z.jpg<\/center>\n[Source (https:\/\/cdn.pixabay.com\/photo\/2017\/02\/18\/08\/44\/self-confidence-2076805_1280.jpg)\n\n**Kesimpulan**\n\nDalam kehidupan ini manusia dengan berbagai macam corak ragamnya,<br> tentu antara manusia yang satu dengan yang lainnya memiliki status sosial yang berbeda dan disini pula menjadi pembeda satu sama lainnya. Namun perbedaan itu sepertinya tidak terlalu berlaku untuk pepatah yang satu ini.\n\nMenjalankan kewajiban menurut tugasnya masing-masing adalah suatu hal yang dianjurkan,<br> melangkahlah menurut ruang yang kita miliki. Ini tentu bermakna supaya jangan sesekali kita mengambil yang bukan menjadi hak diri kita.\n\nKemudian tak lupa pula untuk jangan sesekali berputus asa bila semua angan-angan belum berada digenggaman. Baiknya mengambil dan menggunakan apapun yang kita miliki walaupun itu tidak terlihat bagus dimata orang lain.\n\n<\/div>\n\n![g6i7ldrd1q.png (https:\/\/img.esteem.ws\/g6i7ldrd1q.png)\n\n<center><a href=\"https:\/\/ibb.co\/iUCgLR\"><img src=\"https:\/\/thumb.ibb.co\/iUCgLR\/U5ds6u_Gk12k_NSPX6232_EYv_Ursf12_ADY_1680x8400.jpg\" alt=\"U5ds6u_Gk12k_NSPX6232_EYv_Ursf12_ADY_1680x8400\" border=\"0\"><\/a><\/center>\n\n![@ayuramona (https:\/\/i.imgur.com\/d7161bq.png)\n\n<center> [<img src=\"https:\/\/i.imgur.com\/refWRNr.png\"> ( https:\/\/busy.org\/@esteemapp) [<img src=\"https:\/\/i.imgur.com\/6lbcjup.png\"> ( https:\/\/esteem.app) [<img src=\"https:\/\/i.imgur.com\/Tpke9XK.png\"> ( https:\/\/github.com\/esteemapp) [<img src=\"https:\/\/i.imgur.com\/tW0IxjN.png\"> ( https:\/\/t.me\/esteemapp) [<img src=\"https:\/\/i.imgur.com\/7XFT4gZ.png\"> ( https:\/\/discord.gg\/TPWrWES) [<img src=\"https:\/\/i.imgur.com\/EepdH9m.png\"> ( https:\/\/www.youtube.com\/eSteemApp) <\/center>",<br>"json_metadata":" \"links\":[\"https:\/\/pixabay.com\/id\/jalan-kereta-api-tampak-jalur-2439189\/\",<br>\"https:\/\/ibb.co\/iUCgLR\",<br>\"https:\/\/busy.org\/@esteemapp\",<br>\"https:\/\/esteem.app\",<br>\"https:\/\/github.com\/esteemapp\",<br>\"https:\/\/t.me\/esteemapp\",<br>\"https:\/\/discord.gg\/TPWrWES\",<br>\"https:\/\/www.youtube.com\/eSteemApp\" ,<br>\"image\":[\"https:\/\/img.esteem.ws\/qo7p0j64gd.jpg\",<br>\"https:\/\/cdn.pixabay.com\/photo\/2017\/04\/19\/20\/10\/morning-2243465_1280.jpg\",<br>\"https:\/\/img.esteem.ws\/g6i7ldrd1q.png\",<br>\"https:\/\/img.esteem.ws\/d1khwgshc8.jpg\",<br>\"https:\/\/img.esteem.ws\/g6i7ldrd1q.png\",<br>\"https:\/\/img.esteem.ws\/tjpspi991z.jpg\",<br>\"https:\/\/cdn.pixabay.com\/photo\/2017\/02\/18\/08\/44\/self-confidence-2076805_1280.jpg\",<br>\"https:\/\/img.esteem.ws\/g6i7ldrd1q.png\",<br>\"https:\/\/thumb.ibb.co\/iUCgLR\/U5ds6u_Gk12k_NSPX6232_EYv_Ursf12_ADY_1680x8400.jpg\",<br>\"https:\/\/i.imgur.com\/d7161bq.png\",<br>\"https:\/\/i.imgur.com\/refWRNr.png\",<br>\"https:\/\/i.imgur.com\/6lbcjup.png\",<br>\"https:\/\/i.imgur.com\/Tpke9XK.png\",<br>\"https:\/\/i.imgur.com\/tW0IxjN.png\",<br>\"https:\/\/i.imgur.com\/7XFT4gZ.png\",<br>\"https:\/\/i.imgur.com\/EepdH9m.png\" ,<br>\"tags\":[\"life\",<br>\"indonesia\",<br>\"philosophy\",<br>\"sevenfingers\",<br>\"esteem\" ,<br>\"app\":\"esteem\/1.6.0\",<br>\"format\":\"markdown+html\",<br>\"community\":\"esteem\" " |
|