Transaction: 33f627f8a2fa679f799c8726631e3c5bfb857f74

Included in block 19,639,025 at 2018/02/06 18:04:24 (UTC).

Transaction overview

Loading...
Transaction info
transaction_id 33f627f8a2fa679f799c8726631e3c5bfb857f74
ref_block_num 43,738
block_num19,639,025
ref_block_prefix 1,811,149,347
expiration2018/02/06T18:14:15
transaction_num 8
extensions[]
signatures 1f77eff32aacb94de85bc2c11558a47b8dea3cd211b339903fb67c89ee633ff3f96e1dfb85c7dc32e38168de865609f57f33c11415405ac863da7b38629b6d06f0
operations
comment
"parent_author":"",<br>"parent_permlink":"indonesia",<br>"author":"cucoabuchiek",<br>"permlink":"waktu-memang-jahannam-c60cba6d5f8b9",<br>"title":"Waktu Memang Jahannam",<br>"body":"![image (http:\/\/ic.pics.livejournal.com\/matchgirl_ru\/19647654\/459705\/459705_original.jpg)\n\nLama-kelamaan umur kian bertambah dan fisik pun semakin ragu untuk bergerak liar lompat ke sana dan ke mari seperti masa kecil dahulu. Berbicara tentang umur bukan berarti hari ini aku merayakan ulang tahun atau ada *someone* yang ulang tahun. Mengingat waktu yang terbuang sia-sia alias rugi karena sibuk memanjakan diri dengan santai-santai. \n\nAkhir-akhir ini,<br> terus terang aku menghabiskan waktu liburan hanya untuk hal yang dianggap kurang faedah oleh orang tua atau abang-abang sekitarku yaitu *nge-game*. Saking candunya bermain game,<br> aku juga berusaha menambah kemampuan bermain dengan menonton tutorialnya supaya menjadi *dewa game* tersebut nantinya. Karena sebelumnya menurutku bermain game adalah salah satu cara memanfaatkan liburan untuk menghilangkan rasa bosan supaya tidak sia-sia. Ternyata,<br> setelah aku pikir-pikir sulit untuk menjadi orang nomor satu di game tersebut. Perlu menghabiskan banyak uang dan waktu untuk berlatih. Aku coba jauhi kebiasaan tersebut dan lama-lama aku menyesal dengan sendirinya. Sial! Aku menyia-nyiakan waktu liburanku hanya untuk hal yang sama sekali tidak mendukung apa yang aku cita-citakan. \n\nAku setuju dengan salah satu peribahasa arab yaitu \"waktu bagaikan pedang\". Peribahasa tersebut seolah-olah mengingatkanku untuk menghargai waktu,<br> sesuai dengan kegiatanku akhir-akhir ini,<br> selama liburan aku menghabiskan waktu hanya untuk bermalas-malasan,<br> malas-malasan jika dibahasakan secara halus berarti \"santai-santai\". Tapi,<br> makna yang dapat aku ambil dari peribahasa di atas yakni mengandung dua makna,<br> tapi terserah kawan-kawan jika memiliki makna tersendiri. *pertama*,<br> peribahasa di atas bertujuan agar kita memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Yang *Kedua*,<br> waktu bisa kapan saja menjemput ajal kita. Akan tetapi,<br> apa yang aku lakukan di waktu luang selama ini sepertinya begitu egois karena akhir-akhir ini aku asyik menghibur diri sendiri tanpa memperhatikan orang sekitar akibat lalai. Sekarang sisa waktu libur kuliahku tidak lama lagi,<br> sekitar 2 minggu lagi liburan akan berakhir. Lebih tidak berarti lagi jika sisa waktu liburan ini dihabiskan di atas kasur saja. \n\nKemudian,<br> entah kenapa terlintas di kepalaku,<br> aku juga coba membayangkan kehidupan orang-orang besar mengenai waktu,<br> mereka mampu menghadapi segala tantangan dan menyelesaikannya secara terstruktur dan rapi. Anehnya,<br> saat menghadapi waktu (usia) mereka malah kewalahan. Bagaimana tidak kewalahan,<br> jika saja tujuan mereka hampir mencapai klimaks (tujuan) dan tiba-tiba maut menghampiri mereka. Menurutku ini benar-benar penyesalan tiada tara yang bisa saja kebawa sampai dalam kubur. kusimpulkan,<br> waktu memang Jahannam dan kejam bagi orang-orang yang hampir sampai tujuan. \n\nMelalui tulisan ini mengingatkan aku untuk menghargai waktu luang dengan memanfaatkannya sebaik mungkin. Meskipun ajal bisa datang kapan saja,<br> setidaknya kita sudah berusaha keras dengan mengerjakan hal yang bermanfaat bagi orang lain,<br> untung-untung bermanfaat bagi diri sendiri. Siapa tahu kita juga merasakan apa yang orang besar rasakan,<br> tapi setidaknya ditengah perjalanan hampir menuju klimaks kita sudah sedikit bermanfaat bagi orang lain. *Sekian dan terima kasih*",<br>"json_metadata":" \"links\":[ ,<br>\"image\":[\"http:\/\/ic.pics.livejournal.com\/matchgirl_ru\/19647654\/459705\/459705_original.jpg\" ,<br>\"tags\":[\"indonesia\",<br>\"ksi\",<br>\"writing\",<br>\"opini\",<br>\"aceh\" ,<br>\"app\":\"esteem\/1.5.1\",<br>\"format\":\"markdown+html\",<br>\"community\":\"esteem\" "
comment_options
"author":"cucoabuchiek",
"permlink":"waktu-memang-jahannam-c60cba6d5f8b9",
"max_accepted_payout":"1000000.000 SBD",
"percent_steem_dollars":10000,
"allow_votes":true,
"allow_curation_rewards":true,
"extensions":[[0,
"beneficiaries":[ "account":"esteemapp",
"weight":1000
* The API used to generate this page is provided by @steemchiller.