| operations |
| comment | | "parent_author":"",<br>"parent_permlink":"indonesia",<br>"author":"berkat",<br>"permlink":"makna-kehidupan",<br>"title":"Makna Kehidupan",<br>"body":"![IMG_20170614_164419.jpg (https:\/\/steemitimages.com\/DQmbUWwyMDzLrtwJV1NAVEuehaJFXXp8GcDpQ1jzh1kJfMb\/IMG_20170614_164419.jpg)\n\nWajahnya manis,<br> hidungnya mancung,<br> tampak seperti keturunan asli Aceh,<br> yang pastinya Aceh-Hindia.\n\nKulihat matanya yang amat lugu,<br> seolah-olah masih merasa malu-malu. Namun dari tampak keluguan tersebut terselubung mental dan keberanian yang patut diacungi jempol. Inilah mereka anak-anak penjual kue dan tebu. \n\nSebelum aku mengenal mereka,<br> hatiku iba,<br> marah dan heran. Aku iba karena meraka masih kecil,<br> namun harus mencari uang. Aku marah kepada orang tua mereka yang menyuruh anaknya mencari uang,<br> dan aku heran mengapa mereka masih tetap bisa tersenyum bahkan bisa tertawa lepas.\n![IMG_20170614_164426.jpg (https:\/\/steemitimages.com\/DQmTT9iMoCheRr4WYy9EeWDZUfC4UZyUvJZu3WoV7EzKzHM\/IMG_20170614_164426.jpg)\n\n\nAku datang menghampiri mereka satu persatu. Aku tanyai mereka seakan-akan seperti wartawan yang sedang mencari informasi. Aku sangat penasaran ada segudang pertanyaan yang terbesit dalam pikiranku. Mengapa mereka mau berjualan?? Apakah mereka tidak malu?? Apakah begitu sulit keadaan ekonomi mereka?? Apakah mereka dipaksa oleh orang tuanya?\n\n\nPertanyaanku terjawab sudah,<br> ternyata yang terjadi sangat jauh dari pemikiranku. Ternyata mereka melakukan semua ini dengan hati yang suka ria,<br> tanpa ada pemaksaan.\nSeperti yang terjadi pada gadis kecil ini misalnya. Dia bernama Alia,<br> umurnya baru 11 tahun. Dia bercerita bahwa dia menjual kue karena ia memang menyukainya. Katanya ia ingin belajar mandiri dan berbisnis. Alia menjual kue buatan ibunya dalam menjual kue tersebut dia juga belajar matematika dia bercerita bahwa jika kuenya laku,<br> maka ibunya akan memberikannya 10% dari harga kue. Misalnya,<br> harga per kue Rp.1000,<br> maka dia mendapat Rp.100. Selain itu,<br> alasan lain dia menjual kue adalah karena dia ingin menjadi anak yang berbakti kepada orang tua. Hatiku langsung tersentuh,<br> betapa sederhana pemikirannya,<br> tidak serumit pemikiranku sebelumnya.![IMG_20170617_171607.jpg (https:\/\/steemitimages.com\/DQmdduVq7Caa3Fnwf4i3mVXAdHZL2Ko2tVyL3NUG7VufLJs\/IMG_20170617_171607.jpg)\n\nSama halnya dengan anak laki-laki penjual tebu. Maskur nama. Alasan dia menjual air tebu hampir sama dengan Alia. Dia menjual tebu karena dia menyukainya. Sedikit pun dia tidak merasa terbebani. Dia mengatan bahwa,<br> dia melakukan ini hanya di bulan Ramadhan. Dia berpikir dari pada mengisi waktu luang dengan hal yang sia-sia,<br> lebih baik dia melakukan hal yang bermanfaat. Dan lagi pula,<br> uang yang diperoleh dia kumpul,<br> kemudian digunakan untuk menyambut Hari Raya yang sudah di depan mata.\n\n\n![IMG_20170617_171616.jpg (https:\/\/steemitimages.com\/DQmPzoAxPHp3eSZGCvjoQVjHXCtszkbsfE39UtCnG5oNihe\/IMG_20170617_171616.jpg)\n\nTeman-teman steemit,<br> inilah postingan saya sore ini. Dari cerita ini semoga kita dapat memetik sebuah kesimpulan yaitu,<br> apa yang kita lihat belum tentu seperti apa yang kita pikirkan. Maka dari itu,<br> jangan pernah membuat kesimpulan sendiri sebelum tahu yang sebenarnya.\n\nFollow @berkat",<br>"json_metadata":" \"tags\":[\"indonesia\",<br>\"indonesiachallenge\",<br>\"life\",<br>\"story\",<br>\"aceh\" ,<br>\"users\":[\"berkat\" ,<br>\"image\":[\"https:\/\/steemitimages.com\/DQmbUWwyMDzLrtwJV1NAVEuehaJFXXp8GcDpQ1jzh1kJfMb\/IMG_20170614_164419.jpg\",<br>\"https:\/\/steemitimages.com\/DQmTT9iMoCheRr4WYy9EeWDZUfC4UZyUvJZu3WoV7EzKzHM\/IMG_20170614_164426.jpg\",<br>\"https:\/\/steemitimages.com\/DQmdduVq7Caa3Fnwf4i3mVXAdHZL2Ko2tVyL3NUG7VufLJs\/IMG_20170617_171607.jpg\",<br>\"https:\/\/steemitimages.com\/DQmPzoAxPHp3eSZGCvjoQVjHXCtszkbsfE39UtCnG5oNihe\/IMG_20170617_171616.jpg\" ,<br>\"app\":\"steemit\/0.1\",<br>\"format\":\"markdown\" " | | vote | "voter":"berkat",
"author":"berkat",
"permlink":"makna-kehidupan",
"weight":10000 |
|