Transaction: 08081f818ed0400ab274d29819fbd2e0b2effd17

Included in block 38,944,400 at 2019/12/11 13:10:06 (UTC).

Transaction overview

Loading...
Transaction info
transaction_id 08081f818ed0400ab274d29819fbd2e0b2effd17
ref_block_num 15,995
block_num38,944,400
ref_block_prefix 3,162,857,710
expiration2019/12/11T13:20:00
transaction_num 12
extensions[]
signatures 1f2c9625be8c7919c1dc3fb6761ee8fc4b0f60c60b0fc9ab51f08f149a3e072328712d025d68e6d32aa14c9a0c36fcf19477fd94340332a13bcf081ad8eac9ce57
operations
comment
"parent_author":"",<br>"parent_permlink":"realityhubs",<br>"author":"acehpungo",<br>"permlink":"qanunmukimyangmengaturcarapenangkapanikan-4he4mr70r1",<br>"title":"Qanun Mukim yang Mengatur Cara Penangkapan Ikan",<br>"body":"<center>https:\/\/acehpungo.com\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Populasi-Ikan-Kembali-Meningkat-scaled.jpeg<\/center> <br\/>Kawasan Tangse,<br> Mane dan Geumpang selain dikenal sebagai sentra produksi durian,<br> juga terkenal dengan ikan keureuling. Ketika pertambangan emas sedang massif serta perburuan ikan secara membabi-buta masih terjadi,<br> populasi ikan keureuling sempat menurun di Mane. \r\n\r\nImum Mukim Mane,<br> Sulaiman,<br> SE menuturkan,<br> sebelum adanya qanun,<br> masyarakat sering mengambil ikan dengan menggunakan racun,<br> kontak\/strum bahkan dengan amunisi. Kini,<br> masyarakat hanya dibolehkan dengan menggunakan alat-alat yang tidak membahayakan seperti jala,<br> dawo atau jaring pancing. Di beberapa lokasi,<br> menjala ikan bahkan dilarang. Menjala ikan dianggap dapat mengurangi populasi ikan di sungai.\r\n\r\n\u201cSiapa pun yang mengambil ikan dengan cara meracun,<br> alatnya disita dan harus bayar denda sebesar 5 juta rupiah,<br>\u201d katanya.\r\n\r\nQanun Nomor 1 Tahun 2012 tentang Mukim Lutueng,<br> memuat aturan tata cara mengelola kawasan hutan dan sungai. Aturan adat tersebut memberi jaminan kepada masyarakat memanfaatkan hasil hutan dan sungai secara bijaksana tanpa merusaknya. \r\n\r\nSulaiman menjelaskan,<br> qanun Mukim Mane melarang keras memotong kayu di kawasan sumber air (sungai) dan mata air dengan radius 200 meter. Masyarakat yang melanggar aturan ini akan dikenakan sanksi adat berupa penyitaan alat yang digunakan,<br> serta wajib membayar denda sesuai dengan taksiran harga kayu yang dipotong.\r\n\r\nSejak aturan tersebut diterapkan,<br> populasi ikan keureuling sudah mulai meningkat lagi. Para pemancing tidak lagi harus pulang dengan tangan kosong,<br> karena hasil tangkapan yang minim. Dulunya,<br> jangankan ikan dalam ukuran besar,<br> benih pun tak bisa didapat. Semua mati karena diracun.\r\n\r\nMukim Mane juga sangat tegas terhadap pembukaan lahan untuk penanaman kelapa sawit. Mereka menolak pembukaan lahan kelapa sawit selain merusak hutan,<br> juga karena dapat mengganggu sumber air. \u201cLahan sawit boleh dibuka di Mane,<br> tapi dengan syarat,<br> masyarakat juga dibolehkan menanam ganja,<br>\u201d kata Imum Mukim Mane ini. \r\n\r\nLangkah ini dilakukan pihaknya sebagai bentuk komitmen menjaga lingkungan untuk generasi mendatang. Sebagai informasi,<br> hingga kini tidak ada lahan sawit di Mane.\r\n\r\n<strong>Populasi Ikan Kembali Melimpah<\/strong>\r<div class=\"pull-left\"> <img src=\"https:\/\/acehpungo.com\/wp-content\/uploads\/2019\/12\/Burhan-Menjala-Ikan-1024x604.jpeg\" alt=\"Burhan Menjala Iklan di Sungai\" width=\"696\" height=\"411\" class=\"size-large wp-image-14748\" \/><br\/> Burhan menjala iklan di sungai.<\/div>Burhan (40),<br> warga dusun Pante Luwah,<br> Mane sehari-hari berprofesi sebagai pencari ikan. Setiap hari dia menjala ikan di sungai untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Namun,<br> sebelum adanya qanun yang mengatur tata cara menangkap ikan,<br> banyak warga mengambil ikan di sungai dalam kawasan Mukim Lutueng dengan cara meracun atau menggunakan kontak listrik.\r\n\r\nAktivitas menangkap ikan seperti itu,<br> katanya sangat merugikan masyarakat seperti dirinya yang cuma mengandalkan jala dalam menangkap ikan di sungai. Penggunakaan racun dan arus listrik akan mematikan bibit ikan,<br> merusak ekosistem mereka. \r\n\r\nBurhan menuturkan,<br> setelah aturan adat berlaku,<br> masyarakat yang mengambil ikan dengan cara ilegal seperti menggunakan racun atau kontak listrik sudah mulai berkurang. Sejak itu populasi ikan kembali meningkat. \r\n\r\n\"Setiap saya menjala ikan ke sungai,<br> tidak pernah pulang dengan tangan kosong. Selalu bawa pulang ikan seperti ini,<br>\" pria yang sudah 20 tahun menghabiskan waktu sebagai pencari ikan di sungai. [ <br \/><center><hr\/><em>Posted from my blog with <a href='https:\/\/wordpress.org\/plugins\/steempress\/'>SteemPress<\/a>: Baca juga di https:\/\/acehpungo.com\/qanun-mukim-yang-mengatur-cara-penangkapan-ikan\/ <\/em><hr\/><\/center> ",<br>"json_metadata":" \"community\":\"steempress\",<br>\"app\":\"steempress\",<br>\"image\":[\"\" ,<br>\"tags\":[\"realityhubs\",<br>\"blog\",<br>\"indonesia\",<br>\"aceh\",<br>\"steempress\" ,<br>\"canonical_url\":\"https:\/\/acehpungo.com\/qanun-mukim-yang-mengatur-cara-penangkapan-ikan\/\" "
comment_options
"author":"acehpungo",
"permlink":"qanunmukimyangmengaturcarapenangkapanikan-4he4mr70r1",
"max_accepted_payout":"1000000.000 SBD",
"percent_steem_dollars":10000,
"allow_votes":true,
"allow_curation_rewards":true,
"extensions":[[0,
"beneficiaries":[ "account":"steempress",
"weight":1500
* The API used to generate this page is provided by @steemchiller.